SURAT UNTUK TUHAN….
Pak Udin adalah seorang pegawai kecil di suatu kantor pos. Pekerjaan sehari-harinya adalah menyortir surat-surat yang masuk untuk diteruskan pada alamat tujuannya.
Suatu hari dia menerima sebuah surat dengan amplop bertulisan tangan yang ditujukan kepada TUHAN. Di surat itu tak ada alamat tujuannya. Pak Udin heran, dan dia memutuskan untuk membuka isi surat tersebut.
Begini isi suratnya :
Tuhanku,
Saya seorang janda tua berusia 85 tahun.
Saya hidup dari uang pensiun yang nggak seberapa.
Tapi, Tuhan kemarin seseorang mencuri tas saya. Ada uang 100 ribu rupiah di dalamnya.
Tuhan, saya sedih sekali. Karena minggu ini saya mengundang dua orang teman untuk makan malam di rumah. Uang itu adalah harapan saya untuk membeli makanan. Tanpa uang 100 ribu itu, saya mungkin membatalkan janji makan malam pada teman saya.
Saya sebatang kara. Tak ada saudara tempat saya meminta. Hanya Engkau Tuhan satu-satunya tempat saya berharap dan meminta.
Tuhan, tolonglah saya. Kembalikan uang 100 ribu saya..…
Salam saya,
Maria
Pak Udin sungguh terharu membaca surat dari ibu tua itu. Dia lalu menunjukan surat itu pada teman-temannya. Akhirnya atas idenya, para pegawai pos tersebut mengumpulkan uang untuk diberikan pada wanita tua itu. Terkumpulah sumbangan sebesar Rp. 95.000,-
Lalu Pak Udin memasukkan uang itu ke dalam amplop dan mengirimkannya kepada wanita tsb.
Pak Udin dan teman-temannya merasa puas dan berharap wanita tersebut dapat berbahagia dengan uang yang akan diterimanya.
Beberapa hari kemudian datang lagi surat yang sama yg dikirim oleh wanita tua itu ditujukan kepada TUHAN.
Dengan penasaran, semua pagawai di kantor pos tersebut membacanya bersama-sama.
Begini isi surat itu :
Ya Tuhanku,
Bagaimana saya bisa berterima kasih pada kebaikanMu.
Karena tanganMu, saya bisa makan malam dengan teman-teman.
Sungguh hari yang indah bagi saya.
Saya juga menceritakan keajaiban ini pada teman-teman saya
Sekali lagi, terima kasih Tuhan.
Tapi Tuhan, Ada yang kurang.
Uangnya kurang Rp. 5.000,- Saya pikir pasti perbuatan pencuri di kantor pos itu. Pasti uang saya telah diambil mereka.
Tuhan, tolong hukum mereka…
Salam saya,
Maria
(terjemahan dari sebuah email)
Kebaikan memang belum tentu menghasilkan hal-hal yang baik. Tapi itu menghentikan kita untuk terus selalu berbuat baik…
Salam,
0 komentar:
Posting Komentar
Anda punya pendapat lain? Silahkan ceritakan disini...