SEHAT FISIK, EMOSIONAL DAN MENTAL

MENUJU PENINGKATAN KESADARAN DISERTAI DENGAN KEBIJAKSANAAN

Selasa, 13 Oktober 2009

SURAT SEORANG KAKAK DI DUNIA LAIN (bagian 3)

Surat bagian kedua ada di sini

Trus sekarang juga Nixxxn, coba liat juga dari sudut pandang Papa-Mama. Bagaimana dia melihat anaknya menderita. Menghadapi penyakit yang diderita. Bayangkan ketika Yoxxxh kecil dulu begitu disayang oleh orang tuanya. Adalah wajar Papa-Mama bersikap demikian pada Nixxxn. Nggak ada yang salah juga dengan Papa-Mama. Mereka berhak bersikap demikian. Lha wong Yoxxxh itu anaknya koq. Baik sebelum maupun sesudah mati. Tetep anaknya. Nggak perlu diblame sebagai orang tua yang terhormat, nggak boleh bersikap demikian. Karena wajar Papa merasa dan bersikap demikian. Karena merasa Sekaxxxr adalah cucunya juga. Cobalah kamu mendekat. Anggaplah dia orang tuamu sendiri. Kalo rasa itu sudah muncul. Nggak ada dech istilah bekas mertua ataupun bekas mantu.

Dan juga wajar Chxxxs bersikap demikian. Juga Naxxxo. Juga Pexxxy. Tentu mereka membela orang tua sendiri.

Kalian semua punya pembenaran masing-masing. Karena kalian semua masih melihat dari sudut pandang sendiri-sendiri. Yang pasti jelas berbeda dari sudut pandang yang lain. Nggak usah lagi saling menyalahkan.

Yang paling penting adalah sikap kalian menghadapi rasa kehilangan ini. Menghadapi perginya Yoxxxh. Bagaimana kalian harus tetap saling menyayangi. Saling membantu. Tanpa harus melihat apa yang sudah orang lain lakukan pada kita. Sekarang focus aja pada apa yang masih kita bisa lakukan untuk membantu. Tanpa syarat harus begini, harus begitu. Belajar bersikap seperti seorang ibu yang menyayangi anaknya tanpa batas.

Marilah kita tetap saling bergandengan tangan. Dalam persaudaraan. Saling mengasihi tanpa syarat. Kehidupan masih panjang bukan..? Jangan dibikin susah lagi donk…

Biarlah sang waktu berjalan. Jalani kehidupan yang memang harus kita jalani. Tanpa perlu saling menyalahkan. Ciptakan rasa damai di keluarga. Jangan dicari….! Karena kalian nggak akan menemukannya. Kedamaian harus diciptakan. Paling tidak dimulai dari diri sendiri. Ada pepatah bilang : “KAMU TIDAK BISA MENGATUR DUNIA, ATURLAH DIRI SENDIRI DULU. MAKA DUNIA AKAN MENGIKUTI” Begitu juga kedamaian harus diciptakan dalam diri sendiri dulu, baru kedamaian yang lain akan mengikuti.

Ok…segini dulu pesan-pesan dari jauh…ya..Pesan-pesan dari seorang kakak yang lain.

Damai di hati, damai di bumi…..

Salam.
Theo Roberto


0 komentar:

Posting Komentar

Anda punya pendapat lain? Silahkan ceritakan disini...

Related Post

ARTIKEL SEBELUMNYA

TENTANG SAYA

Foto saya
Theo Roberto Lahir di Klaten, Jawa Tengah. Memulai pelajaran spiritual sejak tahun 2001. Mempelajari berbagai aliran Reiki. Bergabung di Shamballa LDH sejak 2003, sekarang telah mencapai tingkat Shamballa LDH Master Healer dan Advanced Esoteric Merkaba. Aktif di klinik Shamballa LDH Bali yang buka setiap hari Kamis dan Minggu mulai jam 09.00. Bisa dihubungi di theoroberto@yahoo.com
Modified by theo roberto - 2009

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP